Selasa, 17 November 2009

OPTIMALISASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DI TNI ANGKATAN UDARA DALAM RANGKA MELAKSANAKAN TUNTUTAN TUGAS

OPTIMALISASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
DI TNI ANGKATAN UDARA DALAM RANGKA MELAKSANAKAN TUNTUTAN TUGAS


PENDAHULUAN

1. TNI sebagai komponen bangsa bertugas menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara, sedangkan TNI Angkatan Udara merupakan bagian integral dari TNI yang mempunyai tugas melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara. Dalam menjalankan tugasnya TNI Angkatan Udara melaksanakan operasi udara dimana membutuhkan beberapa hal diantaranya personel, Alutsista dan sarana informasi. Sarana informasi tersebut diperlukan tingkat kehandalan dan kesiapan yang tinggi untuk menghadapi era Informasi. Menurut fungsinya antara lain berupa informasi tentang intelijen, operasi, personel, logistik, produksi kesehatan, perencanaan program anggaran dan metode penegakan prosedur. TNI Angkatan Udara telah memiliki beberapa program aplikasi diantaranya sarana informasi antara lain Sistem Informasi Status Kesiapan Satuan dan Pangkalan (SISKSP), Eksekutif Informasi Sistem (EIS), Automatic Logistic Management System (ALMS), Inventaris Kekayaan Negara (IKN), Riwayat Hidup (RH), Daftar Penghasilan Pokok (DPP), Photobase (personel) dan Jaringan Informasi Operasi (JIOPS), Operasi Pendidikan (OPSDIK) TNI AU.

2. Disamping sarana informasi diatas ada pula sistem informasi lain yang telah diaplikasikan di TNI Angkatan Udara yaitu Sistem Informasi Komando Kendali Komunikasi dan Informasi yang dikenal dengan sebutan K3I. Dari semua aplikasi yang ada dalam menjalankan aplikasinya semua sistem informasi tersebut masih berjalan sendiri-sendiri atau terpisah. Oleh sebab itu informasi yang dihasilkan masih terputus-putus sehingga apabila diperlukan untuk input sistem informasi lainnya masih harus dilaksanakan setelah teknologi informasi sebelumnya selesai dan dilakukan secara manual, dengan demikian kebutuhan informasi yang disyaratkan harus mudah, cepat, tepat, aman dan mutahir tidak terpenuhi.
3. Untuk menjawab tantangan akan teknologi Informasi TNI Angkatan Udara yang handal, dapat menghadapi ancaman dan tantangan di masa ke depan maka harus dilakukan pembenahan terhadap Sarana Informasi yang ada yaitu dengan membuat suatu Sistem Informasi yang terintegrasi dari semua aplikasi yang dibutuhkan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk merealisasikan suatu sistem teknologi Informasi yang diharapkan tidak menjadi suatu masalah, tinggal komitmen kita bersama bagaimana untuk memanfaatkan penggunaan teknologi informasi.

PROFIL “ PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA”

4. Visi Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta Berbasis Teknologi Informasi yaitu”Jakarta Yang Nyaman dan Sejahtera Untuk Kita Semua”. Jakarta yang nyaman bermakna terciptanya rasa aman, tertib, tentram, dan damai. Jakarta yang sejahtera bermakna terwujudnya derajad kehidupan penduduk jakarta yang yang sehat, layak dan manusiawi.Terwuudnya aparatur pemerinah DKI Jakarta yang bermoral, professional, sejahtera dan bertaraf internasional.
Sebagai Misi Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta Berbasis Teknologi Informasi yaitu Membangun tata kota pemerintahanyang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah “Good Govermance”, Melayani masyarakat dengan prinsip pelayanan prima, Memberdayakan masyarakat dengan prinsip pemberian otoritas pada masyarakat untuk mengenali permasalahan yang dihadapi dan mengupayakan pemecahan yang terbaik pada tahapan perencanaan, pelaksanaan , pengawasan, dan pengendalian pembangunan, Membangun sarana dan prasarana kota yang menjamin kenyamanan, dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan, Menciptakan lingkungan kehidupan kota yang dinamis dalam mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan. Peningkatan kompetensi SDM aparatur, Perencanaan dan pengembangan karier pegawai dengan sistem terbuka yang obyektif, Penempatan SDM berdasarkan kompetensi jabatan, Peningkatan kesejahteraan pegawai berbasis kinerja, Peningkatan pelayanan kepegawaian berbasis teknologi informasi, Peningkatan akurasi data pegawai, Penerapan sistem reward dan punishment dalam rangka pembinaan kepegawaian.


PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SDM TERHADAP TNI AU

5. Sistem Informasi TNI Angkatan Udara sebagai suatu Sarana Informasi dan pengolahan data, memegang peranan yang cukup penting dalam menunjang penyelenggaran kodal, pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI Angkatan Udara yang berkaitan dengan perkembangan dan kemajuan Iptek di era informasi yang demikian pesatnya, dituntut kehandalan Sistem Informasi yang dapat menyajikan informasi secara mudah, cepat, tepat, aman dan mutahir Untuk memenuhi tuntutan tersebut, penyelenggaraan dan pembinaan Sistem Informasi TNI Angkatan Udara perlu selalu disesuaikan secara terus menerus dan terpadu. Dalam rangka mendinamisasikan keterpaduaan dalam penyelenggaraan dan pembinaan, maka perlu memantapkan dan menata kembali. Pada hakekatnya merupakan kebijakan penyelenggaraan komputerisasi Teknologi Informasi TNI Angkatan Udara. Kebijakan perancangan komputerisasi serta pembinaannya dalam rangka mendukung pelaksanaan Tugas TNI Angkatan Udara perlu memperhatikan strata manajemen dan komando dalam jaringan sistem yang terpadu. Peranan dalam perancangan Teknologi Informasi TNI AU yang dapat menyatu dengan Sistem Informasi Dephan/TNI dilakukan sebagai berikut yaitu : Mabesau, Wewenang Mabesau sebagai badan pelaksana pusat dalam meningkatkan penggunaan sistem informasi TNI AU sebagai berikut :

a. Perangkat Keras (Hardware). Perangkat keras yang digunakan tidak dapat mendukung kegiatan dalam mengoperasikan program-program aplikasi yang ada untuk itu diperlukan peranan untuk meningkatkan kinerja dari hardware tersebut, yaitu dengan cara :

1) Mengupgrade harddisk SCSI komputer server utama dari 75 GB menjadi 120 GB sehingga kapasitas penyimpanan data dari pemrosesan semua server aplikasi dapat disimpan.

2) Mengupgrade memori komputer server utama dari 512 Mb menjadi menjadi 2 Gb sehingga proses pengolahan data dapat dilakukan cepat hasil pengolahan data dapat dengan cepat ditampilkan untuk pimpinan.

3) Untuk komputer-komputer server aplikasi di upgrade kapasitas harddisk SCSI dari 35 GB menjadi 100 GB sehingga dapat menampung data dari komputer workstasion

4) Untuk komputer server aplikasi dengan menambah memori menjadi 1 Gb sehingga proses pengolahan data pengolahan semua aplikasi dapat dilakukan cepat

b Perangkat Lunak (Software). Proses perancangan sistem dimulai dengan penjabaran rumusan kebutuhan sistem para Pembina Fungsi dan Pengguna Informasi dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen dan komando yang menjadi tugasnya. Sesuai dengan siklus hidup pengembangan Sistem Infomasi kegiatan perencanaan dimulai dari survei dan investigasi permasalahan atau kebutuhan dan studi kelayakan sistem. Selanjutnya disusun usulan tentang Sistem Informasi dan setelah mendapatkan arahan dan persetujuan Pimpinan, maka usulan Sistem Informasi TNI AU tersebut dijabarkan dalam rancangan terstruktur yang terintegrasi yang meliputi :

1) Integrasi Perangkat Lunak Sistem Aplikasi Informasi. Rancangan Aplikasi Sistem Informasi TNI AU digunakan untuk mendukung fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI AU. Aplikasi Sistem Informasi TNI AU dibentuk dalam susunan modul dari setiap bidang kegiatan organisasi. Secara garis besar rancangan modul aplikasi Sistem Informasi TNI AU adalah sebagai berikut :

2) Integrasi Modul Aplikasi Intelijen. Aplikasi Intelijen dibagi dalam Sub Modul yang terdiri dari :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Intelijen. Modul ini berisi informasi tentang data-data intelijen yang akan disajikan ke pimpinan.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengamanan. Modul ini berisi informasi tentang data-data pengamanan para pejabat VIP dan VVIP .

3) Integrasi Modul Aplikasi Operasi. Aplikasi Operasi dibagi dalam Sub Modul yang terdiri dari :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Kesiapan Operasi dan Latihan. Modul ini berisi informasi tentang kesiapan latihan yang akan dilaksanakan oleh TNI AU.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pelaksanaan Operasi dan Latihan. Modul ini berisi informasi tentang kegiatan operasi dan latihan yang sedang diselengarakan oleh TNI AU dan jajarannya.

c) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Kesiapan Logistik Dukungan Operasi. Modul ini berisi informasi tentang kesiapan logistik baik berupa Bmp maupun Senmu.

d) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Teritorial dan Potdirga. Modul ini berisi informasi kegiatan binpotdirga.

4) Integrasi Modul Aplikasi Personel. Aplikasi Personel dibagi dalam Sub Modul yang terdiri dari :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Personel Terpusat. Modul ini berisi informasi tentang pembinaan personel tingkat pusat.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Personel Kotama / Lanud. Modul ini berisi informasi tentang pembinaan personel tingkat kotama ataupun lanud.

c) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Lembaga Pendidikan. Modul ini berisi informasi tentang pembinaan personel tingkat pusat.

d) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pembinaan Rumah Sakit.

5) Integrasi Modul Aplikasi Logistik. Aplikasi bidang logistik dibagi dalam Sub Modul yang terdiri dari :

a) Sub Modul Aplikasi yang berkaitan dengan Bidang Pemeliharaan Alutsista. Modul aplikasi ini berisikan infomasi tentang pemeliharaan alutsista pesawat yang dlakukan di satuan pemeliharan.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Pesawat terbang. Modul aplikasi ini berisikan infomasi tentang pemeliharaan pesawat terbang yang dlakukan di satuan pemeliharan.

c) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Pemeliharaan Radar / Komlek. Modul aplikasi ini berisikan infomasi tentang pemeliharaan radar / Komlek yang dlakukan di satuan pemeliharan.

d) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Kalibrasi. Modul aplikasi ini berisikan infomasi tentang pengendalian kalibrasi di satuan pemeliharan.

6) Integrasi Aplikasi yang berkaitan dengan Bidang Pembekalan Alutsista. Aplikasi yang berkaitan dengan bidang pembekalan Alutsista ini mempunyai beberapa modul diantaranya :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Inventori, yang terdiri dari Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Inventori tingkat Lanud dan Inventory Tingkat Pusat.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Pengadaan/ Kontrak. Modul ini berisikan informasi tentang pengadaan/kontak-kontrak yang sudah dilakukan.

c) Aplikasi yang berkaitan dengan komoditi non Alutsista yaitu Sub Modul Sistem Infomasi Manajemen Pengendalian Tanah dan Bangunan.

7) Integrasi Modul Aplikasi Produksi Kesehatan. Aplikasi Produksi Kesehatan ini terdiri dari dari sub modul diantaranya sebagai berikut :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Produksi Obat-obatan. Modul ini berisikan informasi tentang data-obat yang dilkeluarkan oleh dinas.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Inventory Bekal Kesehatan. Modul ini berisikan informasi tentang stok bahan baku dari obat yang dilkeluarkan oleh dinas .

8) Integrasi Modul Aplikasi Perencanaan Program dan Anggaran. Aplikasi Perencanaan Program dan Anggaran ini terdiri dari beberapa sub modul diantaranya sebagai berikut :

a) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Daftar Usulan Kegiatan (DUK / DIK). Modul ini berisikan informasi tentang usulan kegiatan yang diajukan oleh satuan-satuan ke Srenaau.

b) Sub Modul Sistem Informasi Manajemen Perencanaan Daftar Usulan Pembangunan (DUP/DIP). Modul ini berisikan informasi tentang usulan pembangunan
c) Perangkat Lunak Sistem Operasi. Dengan melihat model aplikasi yang akan dibangun maka pemilihan Sistem Operasi harus yang memenuhi syarat adalah :

(1) Windows 2003 server. Windows server 2003 server merupakan sebuah operating system yang digunakan pada komputer server utama

(2) Linux Redheat versi 7.3. Perangkat lunak ini adalah sebuah operating system yang digunakan pada komputer server aplikasi

9) Integrasi Perangkat Lunak Aplikasi. Mengintegrasikan semua aplikasi-aplikasi yang ada dengan melibatkan semua organisasi yang berkepentingan untuk dapat menampilkan data yang nantinya diperlukan. Melihat sistem yang akan dibangun komplek maka memerlukan perangkat lunak aplikasi yang handal yaitu:

a) Oracle Interprise. Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengintegrasikan database-database yang akan dibuat.

b) Oracle Development. Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun/membuat modul-modul aplikasi.

c) Oracle Reporting. Merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur format pelaporan yang akan dihasilkan.

d) Integrasi Modul Aplikasi. Software aplikasi yang sudah ada harus ada perubahan dan melengkapi kekurangannya, aplikasi tersebut harus terintegrasi dalam suatu Sistem Informasi. Perangkat lunak yang dikembangkan dan dioperasikan adalah

(1) Modul Aplikasi Intelijen. Modul ini berisikan informasi tentang kegiatan intelijen udara.

(2) Modul Aplikasi Operasi. Modul ini berisikan informasi
tentang kegiatan operasi udara.

(3) Modul Aplikasi Personel. Modul ini berisikan informasi tentang personel baik berupa riwayat hidup maupun photobase.

(4) Modul Aplikasi Logistik. Modul ini berisikan informasi tentang kegiatan logistik berupa Senmu dan Bmp.

(5) Modul Aplikasi Produksi Kesehatan. Modul ini berisikan informasi tentang kegiatan dalam produksi obat-obat dan bahan baku yang disiapkan dalam produksi obat-obt tersebut.

(6) Modul Aplikasi Perencanaan Program dan Anggaran. Modul ini berisikan informasi perencanaan program dan anggaran tiap-tiap satuan kerja dilingkungan TNI Angkatan Udara.

10) Integrasi Perangkat Lunak Data Base. Penggabungan data base yang ada dengan melakukan konversi dari data base lama dengan data base baru serta melakukan pengindekkan ulang untuk semua data yang adanya dengan melakukan konversi secara manual ataupun secara automatis dengan menggunakan software. Sotfware data base yang harus digunakan harus sudah mendukung multi user dan dapat mengelola data yang sangat banyak mengingat data personel yang sudah pensiun tidak boleh dihilangkan, untuk itu software data base yang digunakan adalah :

a) Oracle Data Base Interprise. Merupakan software database
yang digunakan dalam mengintegrasikan modul2 aplikasi yang ada.
b) My SQL. Software aplikasi yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi yagn dibangun.

MANFAAT YANG BISA DIPELAJARI/DITERAPKAN DI TNI AU

8. Manfaat teknologi informasi dalam SDM terhadap TNI Angkatan Udara dapat memberikan pelayanan informasi seperti yang diharapkan. Hal ini disebabkan adanya software aplikasi, adanya sumber daya dan prasarana pendukung sehingga kemantapan komponen teknologi Informasi yang meliputi beberapa bidang yaitu perangkat lunak, perangkat keras dan personel dapat terpenuhi khususnya untuk tingkat Kotama dan Lanud, adapun bidang-bidang tersebut adalah :

a. Perangkat Lunak (Software). Perangkat lunak yang digunakan saat ini dengan pembangunan yang dikembangkan dilakukan secara terencana serta dilakukan oleh satu pembuat sistem aplikasi , sehingga aplikasi yang dihasilkan dapat saling terintegrasi atau bekerja dalam satu database yang besar. Perangkat Lunak yang berupa buku-buku petunjuk penyelenggaraan teknologi informasi terpenuhi dan memasyarakat di seluruh instansi TNI Angkatan Udara. Kondisi perangkat lunak meliputi perangkat lunak aplikasi dan perangkat lunak sistem operasi yang ada saat ini adalah sebagai berikut :

1) Perangkat Lunak Aplikasi. Perangkat lunak aplikasi yang telah dikembangkan dan diimplementasikan tersedia. Perangkat lunak yang dikembangkan dan dioperasikan adalah :

a) Bidang Personel. Modul Aplikasi Manajemen dan Pembinaan Personel dengan Sub Modul, antara lain :

(1) Sub Modul Aplikasi Riwayat Hidup Personel. Modul ini berisikan data riwayat hidup personel TNI Angkatan Udara.

(2) Sub Modul Aplikasi Data Nominatif Personel. Modul aplikasi ini berisikan tentang daftar nama-nama nominatif perwira yang diurutkan berdasarkan pangkat dan jabatan.
(3) Sub Modul Aplikasi Pembayaran Penghasilan. Modul aplikasi ini mengolah data-data yang berhubungan dengan gaji rutin maupun non rutin personel TNI AU.

(4) Sub Modul Aplikasi EIS Personel. Modul aplikasi ini berisikan sub modul operasi, logistik dan personel.

(5) Sub Modul Aplikasi Photobase. Modul aplikasi ini berisikan data personel yang dilengkapi dengan foto, dimana digunakan untuk promosi ataupun usulan kenaikan pangkat personel.

b) Bidang Logistik. Modul Aplikasi Manajemen dan Pembinaan Logistik dengan Sub Modul antara lain :

(1) Sub Modul Inventori yang dikembangkan oleh Ditjen Ranahan Dephan meliputi IKN.

(2) Sub Modul Automatic Logistic Manajement System (ALMS) diselenggarakan Dismatau hasil pengembangan yang dilaksanakan pihak ketiga.

c) Bidang Operasi. Modul Aplikasi Manajemen dan Pembinaan Operasi dengan Sub Modul antara lain :

(1) Sub Modul Executive Informasi Sistem (EIS). Modul aplikasi ini berisikan data tentang operasi, logistik, personel dan aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan.

(2) Sub Modul Sistem Informasi Status Kesiapan Satuan dan Pangkalan (SISKSP).

2) Perangkat Lunak Sistem. Perangkat Lunak sistem yang digunakan adalah :

a) Sistem Operasi. Merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk memproses kerja dari komputer, adapun sistem operasi yang digunakan adalah :

(1) Windows 2003 Server. Windows server 2003 server merupakan sebuah operating system yang digunakan pada komputer server utama.

(2) Linux Redheat versi 7.3. Perangkat lunak ini adalah sebuah operating system yang digunakan pada komputer server aplikasi.

3) Software Aplikasi. Merupakan perangkat lunak yang digunakan dalam merancang suatu program aplikasi, yang mana terdiri dari :
a) Visual Basic Versi 6.0. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP).
b) Visual Foxpro Versi 6.0. Visual Foxpro merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object yang berorientasi kepada multi database.
4) Software Database. Suatu perangkat lunak yang digunakan dalam merancang datatabase yang akan digunakan, yang terdiri dari :

a) SQL Server Versi 7.0. Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang database pada komputer server.

b) SQL Workstation Versi 2000. Perangkat lunak yang digunakan untuk merancang database pada komputer workstation

b. Perangkat Keras (Hardware). Di bidang perangkat keras sarana dan prasarana komunikasi mengunakan server yang dimana tiap-tiap program aplikasi mempunyai satu server tersendiri. Perangkat keras untuk mendukung Sistem Informasi TNI Angkatan Udara terdiri dari perangkat komputer dan perangkat komunikasi data, diantaranya dapat kita lihat sebagai berikut :

1) Tingkat Mabesau. Konfigurasi komputer yang digunakan adalah server dan beberapa terminal dengan sistem client server. Jaringan komputer yang digunakan adalah LAN terbatas aplikasi personel..
2) Tingkat Kotama dan Lanud. Untuk tingkat Kotama TNI AU sudah di gelar diantaranya :

a) Koopsau I. Jajaran di Koopsau I yang terdiri Lanud-lanud sebagai berikut :

(1) Lanud Halim P.
(2) Lanud Atang Sendjaja.
(3) Lanud Suryadarma.
(4) Lanud Pekanbaru.
(5) Lanud Supadio.

b) Koopsau II. Jajaran di Koopsau II yang terdiri Lanud-lanud sebagai berikut :

(1) Lanud Iswahjudi.
(2) Lanud Abdurrahman Saleh.
(3) Lanud Hasanuddin.

c) Kohanudnas. Jajaran di Kohanudnas meliputi Kosek-kosek sebagai berikut :

(1) Kosek Hanudnas I Jakarta.
(2) Kosek Hanudnas II Makasar.
(3) Kosek Hanudnas III Medan.
(4) Kosek Hanudnas IV Biak.

d) Kodikau. Jajaran di Kodikau meliputi Lanud-lanud sebagai berikut :

(1) Lanud Adi Soemarmo.
(2) Lanud Adi Sucipto.
(3) Lanud Sulaiman.

e) Koharmatau. Jajaran di Koharmatau meliputi Depo-depo sebagai berikut :

(1) Depohar 10 Hussien.
(2) Depohar 20 Madiun.
(3) Depohar 30 Malang.
(4) Depohar 40 Sulaiman.
(5) Depohar 50 Solo.
(6) Depohar 60 Madiun.
(7) Depohar 70 Hussien

f) Makorpaskhas. Jajaran di Korpaskhasau meliputi Wing-wing sebagai berikut :

(1) Wing I Paskhas Jakarta.
(2) Wing II Paskhas Malang.
(3) Wing III/Diklat Sulaiman.

c. Komunikasi Data. Telah tergelar “Fiber Optic” di setiap gedung (Gedung B-I, B-II, B-III dan gedung pimpinan) sebagai Back Bone yang disiapkan untuk pengembangan jaringan komputer ditingkat Mabesau, sedangkan jaringan komunikasi data yang menghubungkan Mabesau dengan Kotama menggunakan jaringan Telkom. Komunikasi data SISKSP yang menghubungkan Puskodal TNI AU dengan Puskodal Kotama memungkinkan untuk dikembangkan sebagai jaringan komunikasi data dari sistem informasi TNI AU tetapi sudah tidak berjalan dan juga saat ini belum optimalnya pemanfaatan jaringan VPN IP.

d. Personel (Brainware). Dibidang personel belum semua Kotama maupun Lanud terdapat personel yang mempunyai kualifikasi komputer sehingga tidak mampu mengawaki peralatan yang telah diinstalasi, dimana jumlah personel PDE yang ada untuk mengawaki Infolahta TNI AU sangat terbatas. Salah satu faktor utama adalah karena di reorganisasinya POP TNI AU tahun 2000, sehingga proses pengumpulan, pengolahan data tidak dapat berjalan dengan optimal dan Infolahta Kotama tidak berfungsinya badan-badan infolahta ditingkat Kotama dan tingkat Lanud karena tidak adanya personel yang mengawaki organisasi tersebut.

PENUTUP

14. Demikianlah naskah tentang Optimalisasi Penggunaan Teknologi Informasi di TNI Angkatan Udara Dalam Rangka Melaksanakan Tuntutan Tugas, dengan harapan dapat dijadikan sebagai sumbang saran pada pimpinan dalam upaya mengembangkan Teknologi Informasi TNI Angkatan Udara pada masa depan, penulis menyadari bahwa naskah ini masih perlu dibahas lebih lanjut, khususnya dalam pengembangan perangkat lunak aplikasi maupun peningkatan kemampuan perangkat kerasnya berdasarkan Tehnologi Informasi.


Jakarta, Nopember 2009

Perwira Siswa



Lusia Tri Lestari,S.Pd
Kapten Kes NRP 524503














1 komentar: